Review Call Of Duty GHOST

Diawali dari seekor anjing gembala ala Jerman yang membantu pasukan khusus. Banyak senjata dimainkan dalam game Ghost. Dari sniper, tank, melompat ke gedung, sampai pertempuran di bawah air dan ruang angkasa.

Ceritanya jadi panjang, walau dalam babak ceritanya tidak berbeda jauh dibanding game lain buatan Infinity Ward. Pasukan Ghost dikirim ke medan tempur atau beberapa target. Beberapa trik di game dibuat menjebak pemain. Tidak hanya satu, tapi beberapa kali di tiap babak game.
Cerita permainanya bukan perang antar negara. Cerita CoD Ghost adalah pertempuran dengan pasukan federasi dari Amerika Latin yang ingin menguasai dunia.

Sebelum masuk kedalam permainan, ada baiknya mengenal masalah di game Ghost. Gamer sempat ribut karena game Call of Duty Ghost harus mengunakan memory 6GB. Tidak beberapa hari muncul Patch tidak resmi, dan semua gamer bisa memainkan game Call of Duty Ghost dengan memory 4GB.

Ada lagi yang menjengkelkan, efek FoV dianggap terlalu menganggu dan terkunci ke angka 65. Akhirnya muncul perbaikan tidak resmi dan game dapat dinikmati dengan meminimalkan FoV.

Call of Duty Ghost bisa jalan dengan Windows 64 bit walau mengunakan 4GB RAM. Bahkan VGA lama sekelas Radeon HD 5830 bisa di setting maksimum dengan resolusi 1680. Hanya frame rate akan drop karena beban grafik di game ini. Tidak perlu ragu bila game Call of Duty tidak bisa berjalan dengan minimum hardware tertentu, minimal gamer pernah memainkan game CoD lama dipastikan bisa menikmati edisi Ghost ini.
Sekali lagi bicara kualitas, hardware lebih bagus tentu gambar lebih baik.


Menu game Call of Duty Ghost seperti versi sebelumnya , terdapat menu Resume game, new, dan memilih misi. Sedangkan tingkat kesulitan dibagi 3 dari Mudah, Normal dan Hard. Satu diberikan garis ada Veteran untuk tingkat kesulitan paling tinggi.




Urutannya dari

  1. Ghost Stories
  2. Brave new World
  3. No Man's Land
  4. Struck Down
  5. Homecoming
  6. Legends Never Die
  7. Federation Day
  8. Birds of Prey
  9. The Hunted
  10. Clockwork
  11. Atlas Falls
  12. In the Deep
  13. End of the Line
  14. Sin City
  15. All or Nothing
  16. Severed Ties
  17. Loki
  18. The Ghost Killer.

0 comments:

Review Battlefield 4 Games





Battlefield 4

Jika kita pernah memainkan seri sebelumnya maka kita tidak akan menemukan banyak kejutan di Battlefield 4. Bahkan jika kita pernah bermain game shooter apapun maka Battlefield 4 akan terasa sangat familiar. Kita akan mengendarai kendaraan perang, meledakkan dinding, menembak tank dan ratusan tentara musuh. Seperti seri sebelumnya di seri Battlefield 4 ini, gamenya terasa lebih open dibanding dengan Call of Duty dalam hal pendekatan perangnya, namun masih belum dapat disebut sebagai open world game.
Kontrolnya terasa akurat seperti biasanya dan setiap senjata yang saya tembakan terasa memiliki bobot dan bertenaga. Tapi itu bukan berarti semua senjata terasa sama, tentu saja setiap senjata memiliki “feel”nya masing-masing dan kita akan menemukan banyak sekali pilihan dalam seri kali ini. Dalam story modenya kita dapat memilih senjata yang sudah kita temukan selama bermain ketika mengakses ammo crate, jadi bukan senjata yang tergeletak di sekitar kita saja yang dapat dipakai.

Memang pada awalnya tidak akan terlalu terasa, namun seiring kita bermain maka kita dapat melakukan experimen senjata dengan berbagai situasi yang kita temui. Kita juga akan masih membawa dua senjata dan dua peledak pada saat yang bersamaan, tapi tidak ada batasan senjata apa yang dapat kita bawa.


Battlefield 3 mempunyai kualitas gameplay multiplayer yang sangat seru, namun mode single-playernya terasa kekurangan sesuatu. Para pemain jelas mengharapkan cerita yang sangat fantastis dari game ternama seperti ini, tapi sayangnya ceritanya hambar dan mudah terlupakan. Battlefield 4 memperbaiki hal ini dalam hampir segala sisi, Battefield 4 menawarkan mode story yang kuat dengan nama karakter yang pasti kita akan ingat lama bahkan setelah menamatkan game ini.
Kita akan berperan sebagai Daniel Recker, anggota dari US Special Force dengan nama team Tombstone. Tombstone ini adalah salah satu kelompok militer yang mencoba untuk mengatasi kudeta militer di China akibat pembunuhan Jin Jie, politikus yang menyuarakan pergantian sistem di negeri China dan berpotensi besar untuk menjadi president China selanjutnya. Akibatnya Shanghai menjadi kacau balau dan Komandan Zhang menyerbu kota ini dan merebut kepemimpinannya.

Seperti kebanyakan shooter, kita akan berperan sebagai anggota militer tingkat rendah dan kita akan menghabiskan banyak waktu dengan peluru dan granat dan bukan berdebat dengan politikus China untuk menyelesaikan masalah ini. Terlepas dari apakah cerita ini terbilang seru atau tidak,  yang pasti adalah cerita ini mampu membuat ikatan yang terlihat jelas dengan setiap misi yang kita jalani. Ini adalah peningkatan yang besar jika dibanding dengan Battlefield 3.

Kebanyakan karakter yang kita akan temui dalam game ini akan meninggalkan kesan, namun sebagian besar waktu akan kita habiskan dengan Irish, seorang rekan di Tombstone dan dengan “Hannah” seorang agen intelijen China yang bekerja sama dengan Tombstone. Untungnya, voice actor yang mengisi karakter ini terbilang sangat mantap. Irish diperankan oleh Micahel K. Williams yang terkenal lewat perannya sebagai Omar di acara televisi The Wire dan Hannah diperankan oleh Jessika Van. Kedua voice aktor ini saya sebutkan namanya karena tanpa mereka maka game ini tidak akan terasa sama. Kedua karakter ini mempunyai dialog yang ditulis dengan baik dan kedua voice actor terasa mempunyai chemistry yang begitu nyata.
Secara visual Battlefield 4 dapat dikatakan sangat-sangat mengagumkan. Pada setting grafis tertinggi gamenya terlihat sebaik game PC lain yang pernah saya mainkan dan jalan dengan sangat smooth. Dan untungnya DICE menggunakan seluruh map dengan effesien, kamu akan diajak untuk menyusuri Shanghai dimalam hari ketika hujan deras dan Singapura ketika badai tropis menerjang. Kamu juga akan terlibat dalam petarungan di air dengan menggunakan perahu kencang yang sangat terlihat realistis.
Suara di Battlefield 4 benar-benar layak diacungi jempol. Selain itu kamu juga dapat mendengar percakapan para tentara China dengan detail. Musiknya juga terbilang sangat baik, DICE memilih untuk menggunakan musik elektronik dengan sangat minimalis dan membiarkan suara asli dari suasana perang mengisi ruangan kamu. Tapi walaupun begitu musik dengan frekuensi yang rendah dan berulang-ulang ini mampu membuat pertempurannya terasa lebih seru lagi.


System Requirements Battlefield 4
Minimum Requirements:
  • OS: Windows Vista SP2 32-Bit (With KB971512 Platform Update)
  • Processor: AMD Athlon X2 2.8 GHz / Intel Core 2 Duo 2.4 GHz
  • Memory: 4 GB
  • Graphics Card: AMD Radeon HD 3870 / NVDIA GeForce 8800 GT
  • Graphics Memory: 512 MB
  • Hard Drive: 30 GB
Recommended Requirements:
  • OS: Windows 8 64-BIT
  • Processor: AMD Six-Core CPU / Intel Quad-Core CPU
  • Memory: 8 GB
  • Graphics Card: AMD Radeon HD 7870 / NVIDIA GeForce GTX 660
  • Graphics Memory: 3 GB
  • Hard Drive: 30 GB

0 comments: