Review Battlefield 4 Games
Battlefield 4
Jika kita
pernah memainkan seri sebelumnya maka kita tidak akan menemukan banyak kejutan
di Battlefield 4. Bahkan jika kita pernah bermain game shooter apapun maka
Battlefield 4 akan terasa sangat familiar. Kita akan mengendarai kendaraan
perang, meledakkan dinding, menembak tank dan ratusan tentara musuh. Seperti
seri sebelumnya di seri Battlefield 4 ini, gamenya terasa lebih open dibanding
dengan Call of Duty dalam hal pendekatan perangnya, namun masih belum dapat
disebut sebagai open world game.
Kontrolnya
terasa akurat seperti biasanya dan setiap senjata yang saya tembakan terasa
memiliki bobot dan bertenaga. Tapi itu bukan berarti semua senjata terasa sama,
tentu saja setiap senjata memiliki “feel”nya masing-masing dan kita akan
menemukan banyak sekali pilihan dalam seri kali ini. Dalam story modenya kita
dapat memilih senjata yang sudah kita temukan selama bermain ketika mengakses
ammo crate, jadi bukan senjata yang tergeletak di sekitar kita saja yang dapat
dipakai.
Memang pada
awalnya tidak akan terlalu terasa, namun seiring kita bermain maka kita dapat
melakukan experimen senjata dengan berbagai situasi yang kita temui. Kita juga
akan masih membawa dua senjata dan dua peledak pada saat yang bersamaan, tapi
tidak ada batasan senjata apa yang dapat kita bawa.
Battlefield 3 mempunyai kualitas gameplay multiplayer yang sangat seru,
namun mode single-playernya terasa kekurangan sesuatu. Para pemain jelas
mengharapkan cerita yang sangat fantastis dari game ternama seperti ini, tapi
sayangnya ceritanya hambar dan mudah terlupakan. Battlefield 4 memperbaiki hal
ini dalam hampir segala sisi, Battefield 4 menawarkan mode story yang kuat
dengan nama karakter yang pasti kita akan ingat lama bahkan setelah menamatkan
game ini.
Kita akan
berperan sebagai Daniel Recker, anggota dari US Special Force dengan nama team
Tombstone. Tombstone ini adalah salah satu kelompok militer yang mencoba untuk
mengatasi kudeta militer di China akibat pembunuhan Jin Jie, politikus yang
menyuarakan pergantian sistem di negeri China dan berpotensi besar untuk
menjadi president China selanjutnya. Akibatnya Shanghai menjadi kacau balau dan
Komandan Zhang menyerbu kota ini dan merebut kepemimpinannya.
Seperti
kebanyakan shooter, kita akan berperan sebagai anggota militer tingkat rendah
dan kita akan menghabiskan banyak waktu dengan peluru dan granat dan bukan
berdebat dengan politikus China untuk menyelesaikan masalah ini. Terlepas dari
apakah cerita ini terbilang seru atau tidak, yang pasti adalah cerita ini
mampu membuat ikatan yang terlihat jelas dengan setiap misi yang kita jalani.
Ini adalah peningkatan yang besar jika dibanding dengan Battlefield 3.
Kebanyakan
karakter yang kita akan temui dalam game ini akan meninggalkan kesan, namun
sebagian besar waktu akan kita habiskan dengan Irish, seorang rekan di
Tombstone dan dengan “Hannah” seorang agen intelijen China yang bekerja sama
dengan Tombstone. Untungnya, voice actor yang mengisi karakter ini terbilang
sangat mantap. Irish diperankan oleh Micahel K. Williams yang terkenal lewat
perannya sebagai Omar di acara televisi The Wire dan Hannah diperankan oleh
Jessika Van. Kedua voice aktor ini saya sebutkan namanya karena tanpa mereka
maka game ini tidak akan terasa sama. Kedua karakter ini mempunyai dialog yang
ditulis dengan baik dan kedua voice actor terasa mempunyai chemistry yang
begitu nyata.
Secara visual Battlefield 4 dapat dikatakan sangat-sangat mengagumkan. Pada
setting grafis tertinggi gamenya terlihat sebaik game PC lain yang pernah saya
mainkan dan jalan dengan sangat smooth. Dan untungnya DICE menggunakan seluruh
map dengan effesien, kamu akan diajak untuk menyusuri Shanghai dimalam hari
ketika hujan deras dan Singapura ketika badai tropis menerjang. Kamu juga akan
terlibat dalam petarungan di air dengan menggunakan perahu kencang yang sangat
terlihat realistis.
Suara di Battlefield 4 benar-benar layak diacungi jempol. Selain itu kamu
juga dapat mendengar percakapan para tentara China dengan detail. Musiknya juga
terbilang sangat baik, DICE memilih untuk menggunakan musik elektronik dengan
sangat minimalis dan membiarkan suara asli dari suasana perang mengisi ruangan
kamu. Tapi walaupun begitu musik dengan frekuensi yang rendah dan
berulang-ulang ini mampu membuat pertempurannya terasa lebih seru lagi.
System
Requirements Battlefield 4
Minimum
Requirements:
- OS: Windows Vista SP2 32-Bit
(With KB971512 Platform Update)
- Processor: AMD Athlon X2 2.8 GHz / Intel
Core 2 Duo 2.4 GHz
- Memory: 4 GB
- Graphics Card: AMD Radeon HD 3870 / NVDIA
GeForce 8800 GT
- Graphics Memory: 512 MB
- Hard Drive: 30 GB
Recommended
Requirements:
- OS: Windows 8 64-BIT
- Processor: AMD Six-Core CPU / Intel
Quad-Core CPU
- Memory: 8 GB
- Graphics Card: AMD Radeon HD 7870 /
NVIDIA GeForce GTX 660
- Graphics Memory: 3 GB
- Hard Drive: 30 GB










0 comments: